About

Beberapa Hal yang Harus diupayakan Dalam Menikah

Wanita Idaman, Cantik dan Sholehah
A.  Kafa' ah ( Seimbang )

Dalam hal Kafa’ah Nabi SAW. Bersabda :
Menikah itu seperti (menjadi) budak, maka hendaklah seorang dari kalian melihat (berfikir) hendak kemana ia serah terimakan putrinya. Maka janganlah ia menikahkan putrinya kecuali dengan orang yang sudah ada keseimbangan (kafa’ah) dengannya”.
Dalam hal Kafa’ah ini, hendaklah diupayakan benar-benar seimbang, atau setidaknya mendekati seimbang. Adapun menurut para ulama’, bahwa yang dimaksud Kafah tersebut di atas adalah keseimbangan dalam hal keagamaannya, kenasabannya (keturunan), kesempurnaan dalam bentuk (penampilan) fisik dan kehormatan pekerjaan.


B. Niat Mengikuti Jejak Nabi.
 
Bagi yang hendak menikah, seyogyanya ia dalam menikah itu disertai niat mengikuti jejak (ajaran) Nabi SAW. Yaitu niat memperbanyak umat Muhammad SAW. Bertanggung jawab dengan baik dalam hal memberi nafkah kepada istrinya, menyelamatkan keutuhan agamanya dan demi mengharap karunia seorang anak yang sholih yang dapat diharap do’anya.


C. Mencari Orang yang Taat Beragama.

Di dalam hal ini Nabi Saw. Bersabda :
Seorang perempuan dinikahi itu karena : hartanya, kecantikannya, keturunannya (nasab) dan agamanya. Maka karenanya hendaklah kamu menikah dengan perempuan yang taat beragama agar kamu beruntung”.

Nabi SAW. Bersabda :
Janganlah kamu menikah dengan seoran perempuan karena kecantikannya. Sebab kecantikan itu mungkin (justru) bisa menjadikan dirinya tercela. Dan jangan pula karena hartanya, sebab mungkin hartanya itu bisa menjadikan dirinya sombong. Dan hendaklah kamu mencari perempuan yang baik akhlaknya”.


D. Mencari Perempuan yang Produktif dan Perawan.
 
Nabi SAW. Bersabda :
Menikahlah kalian dengan perempuan yang banyak kasih sayangnya lagi banyak anak. Sebab sesungguhnya kami kelak akan berlomba memperbanyak umat dengan kalian (sebagai andalan). Dan janganlah kalian menikah dengan perempuan yang tua renta dan jangan pula dengan perempuan mandul. Karena sesungguhnya putra-putri orang-orang islam yang meninggal sewaktu masih kecil (sebelum akil balig) berada di bawah naungan Arsy. Mereka diasuh oleh nabi Ibrahim kekasih ALLAH sebagai bapak mereka. Mereka itu memohonkan ampunan kepada ALLAH buat ayah-ayah mereka yang masih hidup di dunia”.
Nabi SAW. Bersabda :
Menikahlah dengan perempuan yang masih gadis (perawan), sebab sesungguhnya perempuan yang masih gadis itu lebih sedap mulutnya dan lebih mapan rahimnya serta lebih bagus perangainya”.

E. Mencari Perempuan yang Bukan Family Dekat
 
Nabi SAW. Bersabda :
Janganlah kalian menikah dengan perempuan yang masih ada hubungan keluarga (dekat). Sebab sesungguhnya anak yang akan di lahirkan akan menjadi kurus (ringkih dan lemah konstruksi tubuhnya)”. Bahwa keadaan yang demikian ini disebabkan oleh faktor lemahnya gairah seksual sewaktu berkumpul dengan perempuan tersebut. Berbeda dengan perempuan yang tidak ada hubungan famili (famili yang sudah jauh); maka dalam membangkitkan gairah seks sangat baik. Adapun dari segi (yang lain) untuk menjaga (keadaan) saling memaklumi dalam bidang ekonomi dan saling penuh pengertian dalam menciptakan keharmonisan, maka perempuan yang masih famili dekat, biasanya sedikit sekali yang (sampai hati) mengkhianati kesetiaanya kepada suami.

No comments:

Post a Comment